Aminullah: Peran Masyarakat Sangat Besar dalam Memutus Mata Rantai Penyebaran Covid-19

Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman mengatakan masyarakat memiliki peran yang sangat besar dalam memutus mata rantai penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).

Hal tersebut disampaikan oleh Aminullah saat menyapa warganya melalui program Wali Kota Menjawab yang disiarkan secara langsung di 10 stasiun radio di Banda Aceh, Selasa 30 Juni 2020. Untuk mendukung protokol kesehatan pencegahan Covid-19, ia mengisi acara via telepon dari pendopo.

Menurutnya, tak ada jalan lain untuk membendung Covid-19 selain kepatuhan terhadap semua protokol kesehatan yang telah ditetapkan, “seperti disiplin memakai masker, mencuci tangan pakai sabun, menjaga jarak, di rumah saja, belanja secara take away belanja, dan hindari kerumunan.”

“Dan masyarakat yang berada di garda terdepan berperan sangat besar dalam mencegah penularan Corona. Jika semuanya telah menerapkan protokol kesehatan, insyaallah virus ini tidak akan meluas. Laporan yang saya terima, kemarin dan hari ini belum ada penambahan kasus di Banda Aceh,” katanya.

Berdasarkan pantauan langsung saat razia masker di Ulee Lheue pada Ahad 28 Juni 2020, hampir semua warga yang melintas sudah mengenakan masker. “Hanya sebagian kecil saja yang belum patuh. Ingat, masker harus selalu dipakai saat beraktivitas di luar rumah untuk memperkecil risiko penularan Corona,” ujarnya

Aminullah juga memaparkan perjalanan kasus Covid-19 di Banda Aceh. “Awalnya hanya ada tiga kasus positif dan semua karena riwayat perjalanan dari luar daerah. Kemudian pasca lebaran arus masuk orang semakin banyak seiring dibukanya akses masuk di perbatasan, termasuk bandara.”

“Begitu dibuka kembali pintu masuk di tamiang, di barat-selatan, dan bandara, mulai masuklah berbondong-bondong pendatang dari zona merah seperti Medan dan Jakarta sehingga pada akhirnya terjadi transmisi lokal di Banda Aceh,” ujarnya lagi.

Ia pun menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Pemerintah Aceh yang telah mewajibkan setiap orang yang hendak masuk ke Aceh untuk mengantongi surat hasil uji swab. “Karena bandara dan terminal antarprovinsi merupakan wewenang Pemrintah Aceh. Untuk itu kami ucapkan terima kasih kepada Pak Plt Gubernur Aceh.”

Sementara itu, Pemko Banda Aceh terus melakukan berbagai upaya penanganan Covid-19. “Selain sosialisasi dan edukasi protokol kesehatan, kita juga tengah melaksanakan uji swab kepada 1.300 warga kota atau 0,5 persen dari total penduduk. Penyemprotan disinfektan di tempat publik seperti terminal juga rutin kita lakukan,” katanya.

Data terakhir, ada 17 pasien positif Covid-19 di Ibukota Provinsi Aceh. “Dan innalillahi wainnaillaihi rajiun, hari ini ada satu pasien meninggal di RSUZA. Jadi sekarang tinggal 13 orang yang dirawat termasuk dua tenaga medis kita di RSUD Meuraxa. Alhamdulillah kondisi ke-13 pasien tersebut dalam kondisi baik dan tinggal menunggu hasil tes terakhir setelah dikarantina selama 14 hari,” katanya.

Secara khusus, wali kota turut menyampaikan penghargaan kepada tenaga medis yang telah bekerja tanpa pamrih dan selalu mengutamakan pelayanan sebaik-baiknya kepada masyarakat di tengah pandemi Covid-19. “Pengorbanan tenaga medis baik yang di puskesmas maupun rumah sakit begitu besar, tak akan mampu kami membalasnya. Semoga dilipatgandakan pahalanya oleh Allah SWT,” ujarnya. (Jun)