
* Belum Ada Persetujuan Pusat
BANDA ACEH – Meski secara nasional, sekolah dengan sistem tatap muka akan dimulai pada 13 Juli ini. Namun Pemerintah Kota (Pemko) Banda Aceh akan tetap melanjutkan belajar secara daring (online) dalam menghadapi tahun ajaran baru ini.
Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman kepada Serambi, Senin (6/7/2020) mengatakan, secara nasional Banda Aceh memang belum masuk daerah yang disarankan untuk melanjutkan belajar tatap muka pada 13 Juli ini.
Kemudian di tambah lagi dalam beberapa pekan terakhir, angka positif Covid-19 di Banda Aceh sempat meningkat, sehingga untuk menjaminkan keamanan para pelajar dan guru serta mencegah penyebaran Covid-19, akhirnya Pemko Banda Aceh memutuskan untuk tidak melaksanakan dulu belajar tatap muka.https://29250be3123866c757c49597a9ee959e.safeframe.googlesyndication.com/safeframe/1-0-37/html/container.html
“Mengenal jadwal sekolah tatap muka akan melihat kondisi di Banda Aceh dan setelah mendapat persetujuan pusat. Semua ini demi keamanan anak-anak belajar,” ujar Aminullah.
Menurutnya, mengenai jadwal pelaksanaan sekolah secara tatap muka, maka akan dikondisikan dengan perkembangan Covid-19 di Banda Aceh. “Kita tidak mau mengambil risiko jika anak-anak kembali ke sekolah,” ujar Wali Kota.
Dikatakan Aminullah, pemerintah juga menyimpulkan tim siaga Covid-19 belum bisa memberikan izin aktivitas masyarakat secara luas. Saat ini belum ada kegiatan dengan skala besar yang diizinkan pelaksanaannya.
Berdasarkan data terakhir Dinas Kesehatan Banda Aceh, secara kumulatif jumlah kasus positif Covid-19 di Banda Aceh sebanyak 22 kasus. Rinciannya sedang dirawat 10 orang, sembuh 11, dan meninggal dunia 1 orang.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Banda Aceh, Dr Saminan Ismail MPd mengatakan, jika sekolah tetap dilaksanakan secara daring, pihaknya sudah menyiapkan skenarionya.
Diungkapkan, pihak Disdikbud Banda Aceh akan menggunakan aplikasi E-belajar untuk memberikan materi kepada peserta didik dengan diawasi oleh orang tua.
Menurut Saminan, sejak awal memang sudah disiapkan planning A dan B, sehingga jadi atau tidaknya belajar tatap muka, maka sudah ada skenarionya. “Kalau lanjut daring maka orang tua kita minta akan berperan sebagai guru di rumah, nanti materi akan diberikan oleh guru yang berkoordinasi dengan orang tua,” ujar Kadisdikbud Kota Banda Aceh itu.