Dorong Peningkatan Peran Kontraktor

Pembangunan infrastruktur merupakan salah satu faktor kunci daya saing dan kesejahteraan suatu negara. Peran sektor infrastruktur dalam pertumbuhan ekonomi di Indonesia makin penting saat pandemi COVID-19. Untuk itu, Kementerian PUPR selaku pembina jasa konstruksi nasional terus mendorong dan melakukan pembinaan peningkatan profesionalitas kontraktor nasional.

“Sektor jasa konstruksi di Indonesia harus terus berjalan dengan memperhatikan beberapa hal, yakni memberikan lebih banyak peluang bagi UMKM/kontraktor dengan kualifikasi usaha berskala kecil, mengikuti kaidah keselamatan konstruksi, dan melakukan pengadaan jasa konstruksi yang kompetitif untuk menghasilkan infrastruktur yang berkualitas,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam sambutannya yang dibacakan oleh Dirjen @pembiayaan_infrastruktur Eko Djoeli Heripoerwanto pada acara Mandiri Sekuritas Infrastructure Week yang diselenggarakan secara virtual, Senin (3/8).

Penguatan dan peningkatan kesempatan kerja bagi jasa konstruksi nasional dengan kualifikasi usaha menengah dan kecil terus dilakukan, salah satunya dengan penerbitan Permen PUPR No. 7 Tahun 2019, yang mengubah nilai paket pekerjaan konstruksi besar, dari yang sebelumnya di atas Rp.50 miliar menjadi di atas Rp.100 miliar.

Selain memberikan kesempatan yang lebih besar bagi usaha jasa kontruksi skala menengah dan kecil, Menteri Basuki menyatakan Kementerian PUPR juga terus mendorong penggunaan material dan peralatan produksi dalam negeri untuk setiap pembangunan, sehingga mengurangi ketergantungan impor.