Berhasil Kelola PAUD HI, Nurmiati Diapresiasi Bunda PAUD Aceh

Bunda PAUD Kota Banda Aceh Nurmiati bersama pengurusnya mengikuti Rapat Koordinasi Program dengan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota se-Aceh (BP PAUD dan Dikmas), berlangsung secara Virtual di Pendopo Wali Kota. Jumat, 23 Oktober 2020.

Acara bertujuan dalam rangka penyusunan Grand Desain PAUD di Kabupaten/Kota Aceh yang dilaksanakan mulai dari 22 sampai dengan 24 Oktober nanti. Dalam kegiatan tersebut ikut memberi materi Dr.Ir. Dyah Erti Idawati, M.T sebagai Bunda PAUD Provinsi Aceh.

Bunda PAUD Provinsi Aceh Dyah Erti Idawati, mengapresiasi keberhasilan Bunda PAUD Kota Banda Aceh yang dipimpin oleh Nurmiati bersama pengurus lainnya dalam mengelola PAUD gampong.

Kata Dyah, PAUD yang ada di Kota Banda Aceh telah menerapkan PAUD Holistik Intergratif (HI) jauh sebelum adanya sosialisasi HI ini, sehingga pantut menjadi contoh bagi daerah-daerah lainnya.

“Kami memberi apresiasi terhadap keberhasilan Bunda PAUD Kota Banda Aceh dalam mengelola PAUD. Semoga Banda Aceh semakin maju dan dapat menjadi contoh bagi kota lainnya”, kata Dyah.

Sebelumnya, Bunda PAUD Kota Banda Aceh Nurmiati mengatakan, dirinya bersama pengurus PAUD Kota Banda Aceh telah menjalankan Program PAUD Holistik Intergratif (HI) semenjak Tahun 2016.

“Kita memang telah menjalankan program HI pada setiap PAUD gampong dari tahun 2016. Alhamdulillah program ini berjalan dengan baik sampai sekarang”, jelasnya.

Untuk meningkatkan kualitas PAUD HI Kota Banda Aceh, juga telah bekerjasama dengan berbagai mitra seperti; Pukesmas KB, Dinas Pendidikan Kota, Dinas Kesehatan Kota serta adanya dukungan dari Pemerintahan Kota Banda Aceh dengan mengeluarkan Perwal Nomor 79 Tahun 2019 tentang besaran belanja aparatur dan non aparatur gampong tahun anggaran 2020.

Lebih lanjut, Nurmiati menjelaskan PAUD yang ada di Kota Banda Aceh telah didaftrakan dalam program Satuan PAUD Sejenis (SPS) yang berfungsi memberikan pendidikan sejak dini, membantu meletakkan dasar ke arah pengembangan sikap, perilaku, perasaan, kecerdasan, sosial dan fisik diperlukan dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak.

“SPS sudah mencakup didalamnya masalah Kesehatan, gizi, pendidikan, pengasuhan, perawatan dan perlindungan”, jelas Nurmiati.

Selain itu, SPS sebagai salah satu bentuk PAUD pada jalur pendidikan nonformal (PAUD Nonformal) yang dilaksanakan secara terintegrasi dengan berbagai program layanan anak usia dini yang telah ada di masyarakat (seperti Kelompok Bermain (KB) dan Taman Penitipan Anak (TPA).

“Sejauh ini sudah ada 70 PAUD yang terdaftar dalam SPS, 36 diantaranya sudah masuk dalam KB, sementara sisanya 34 masuk dalam TPA dan akan kita lakukan terus pertahap”, Jelasnya.

Tidak hanya itu, PAUD Kota Banda Aceh juga telah membuat program Persatuan Lembaga Paud Gampong (Pelampung) sebagai bentuk peningkatan dan dukungan Pemerintah Kota terhadap pendidikan anak usia dini.

“Kita akan terus bekerja untuk menjadikan PAUD di Kota Banda Aceh lebih baik dan berkualitas agar generasi yang akan datang menjadi generasi yang cerdas,” ungkapnya.