Rapat Koordinasi Water , Waste And Sanitation

Ketua Harian DPIU Kota Banda Aceh bersama Satker PIP dan Korkot Kotaku Kota Banda Aceh Lokasi mengadakan Rapat Koordinasi mengenai Water, Waste and Sanitation (WATSAN) bertempat di Ruang Dinas Perumahan Rakyat Dan Kawasan Permukiman Kota Banda Aceh Kamis (4/4).

Pelaksanaan Rapat membahas masalah belum terpenuhinya masalah sanitasi di Gampong Peunayong, dikarenakan indikator Kumuh untuk sanitasi di Gampong Peunayong belum diakomodir, sehingga untuk Bantuan Pemerintah untuk Masyarakat (BPM) ditahun 2019 ini masalah sanitasi harus sudah terselesaikan sehingga diharapkan ditahun 2019 ini Gampong Peunayong sudah Nol Kumuh.

Muhammad Siswanto, ST, MT selaku Kasatker PIP Kota Banda Aceh membuka rapat dengan menyampaikan bahwa dari luasan kumuh 10,77 Ha Gampong Peunayong masih terdapat permasalahan sanitasi, jalan dan drainase yang kurang baik sehingga perlu untuk mengkoordinasikan permasalah ini ke DPIU Kota Banda Aceh terutama mengenai akan dibangunya IPAL Komunal untuk kapasitas 50 Sambungan Rumah (SR) sekaligus menetapkan lokasi Onsite IPAL Komunal.

“Mengingat Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) merupakan satu kesatuan dengan Program SANIMAS IDB yang kebetulan di dalam Satuan Kerja Pembangunan Infrastruktur Permukiman maka Kami mohon dukungan dan arahan dari Pak Jalaluddin mengenai pengkondisian IPAL Komunal di Gampong Peunayong,” Imbuh Siswanto.

Selanjutnya rapat dilanjutkan dengan pengarahan dari Ketua DPIU Kota Banda Aceh yang sekaligus sebagai Kadis Perkim Kota Banda Aceh Bapak Jalaluddin, ST, MT. Menanggapi prolog pembuka yang disampaikan oleh Kepala Satker PIP Kota Banda Aceh Jalaluddin menyampaikan bahwa sangat mendukung untuk penutasan kumuh di Gampong Peunayong sampai nol Kumuh, mengenai teknis dan pelaksanaan hendaknya di koordinasikan dengan semua pihak.

“Mengenai pembangunan IPAL Komunal di Gampong Peunayong pada prinsipnya saya sangat setuju, karena beberapa waktu yang lalu saya pernah berkunjung kesana memang di Gampong Peunayong ini masalah sanitasi cukup dominan selain Karena kawasan tersebut merupakan pasar sehingga masalah sanitasi sangat sulit dikendalikan, untuk di Gampong Peunayong ini sudah terdapat paling tidak ada 3 IPAL komunal, namun belum juga maksimal karena pola pikir masyakatnya belum sadar, contohnya di Belakang Bakso Kojek disana lemak-lemak dan sisa makanan bahkan Kotoran manusia masih di buang ke saluran drainase, inikan tidak baik bagi kesehatan”,ungkap Jalaluddin. “Saya berharap Kasatker untuk memikirkan agak masalah Sanitasi di Gampong Peunayong dituntaskan mengenai lokasi coba didiskusikan dengan Keuchik Gampong Peunayong karena beliau yang punya wilayah,” lanjut Jalaluddin yang juga saat ini menjabat selaku Plt. Kadis DLHK3, mengenai teknis tolong dukungan dari kawan di Sanimas IDB, karena mereka lebih paham teknik pembuatan IPAL Komunal,”tutup Jalaluddin.

“Menyambung arahan dari Pak Jalal mengenai lokasi yang diarahkan oleh Keucik Gampong Peunayong beliau memberikan solusi bahwa lokasi tepat dibelakang bakso Kojek untuk efektifitas dan kineja IPAL,” ungkap Ika selaku Korkot KOTAKU Banda Aceh, namun kami perlu dukungan teknis mengenai IPAL ini karena jujur untuk teknis pelaksanaanpembangunan IPAL ini tenaga Faskel kami belum memahami secara utuh, jadi kami butuh bantuan teknis dari TAMKA (Tenaga Ahli Manajemen Konsultan) di program Sanimas IDB yakni Pak Andre dan juga Suport dari Kasatker untuk membantu melatih faskel kami,” harap Ika.

Selanjutnya Edwyn Akhsa, ST, MT PPK PKPBM mengungkapkan bahwa membangun IPAL komunal ini sebenarnya masuk ke domainnya PPK Sanitasi Berbasis Masyarakat yaitu ibu Emira, ST, M.Si namun karena DIPA untuk Sanimas IDB belum keluar sehingga Bu Emira tidak bisa memastikan apakah nanti bisa dilaksanakan di Gampong Peunayong untuk pembangunan IPAL Komunal tersebut, dari rencana Alokasi dana Bantuan Pemerintah untuk Masyarakat (BPM) 2019 di Gampong Peunayong sebesar 1 milyar rupiah akan difokuskan untuk menyelesaikan masalah Watsan (Waste and Sanitary) dan sisanya untuk penuntasan masalah jalan dan drainase,”ungkap edwyn, jadi mungkin secepatnya kita mengadakan rapat dengan pihak Sanimas IDB dan saya mohon untuk Pak Siswanto dapat mengundang rekan-rekan di Program Sanimas IDB berikut Bu Emira,”harap edwyn

Pada Akhir rapat Muhammad Siswanto menyapaikan bahwa rapat akan dilanjutkan pada hari Jumat pukul 14.30. untuk menghadiri rapat ini setelah ini saya akan berkoordinasi dengan PPK Sanimas IDB dan TAMKA Sanimas IDB,” ucap Kasatker PIP. (wyn)